Pembentukan karakter Islami merupakan sebuah upaya yang terencana dan sistematis untuk menjadikan seseorang mengenal, peduli dan menginternalisasikan nilai-nilai Islam sehingga seseorang tersebut dapat bertindak dan berperilaku sebagai insan yang berakhlak mulia. Upaya inilah yang secara terus menerus dilakukan oleh pihak SMPN 12 Lhokseumawe melalui pemberian tausiah dan pengarahan selesai pembacaan Yasin secara berjamaah yang dilaksanakan di ruang Mushala SMPN 12 Lhokseumawe setiap hari Jum'at pagi mulai pukul 07.30 hingga 08.30 WIB.
Seperti hari Jum'at kemarin tanggal 23 September 2022, ibu Sri Aryati, S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah berkesempatan memberikan pengarahan selesai pembacaan Yasin. Dalam kesempatan tersebut ibu Sri Aryati kembali menegaskan tentang masalah kedisiplinan, baik disiplin terhadap waktu, peraturan dan tata tertib sekolah maupun disiplin terhadap atribut sekolah serta patuh terhadap kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Kepala sekolah juga menghimbau para siswa agar selalu membawa tempat makan dan minum dari rumah agar terhindar dari pemakaian kantong plastik yang bisa mengakibatkan sampah yang pada akhirnya bisa merusak lingkungan. Jauh sebelum bapak Walikota Lhokseumawe menghimbau untuk meminimalisir pemakaian kantong plastik, SMPN 12 Lhokseuawe pada tahun 2021 sudah membuat gerakan "Gerbastik" alias Gerakan Bebas Plastik dan artikel tentang hal ini sudah ditayangkan di halaman website ini pada tanggal 24 Januari 2021.
Semoga SMPN 12 Lhokseumawe selalu konsisten dalam menerapkan kedisiplnan dalam berbagai hal dan turut serta dalam pembentukan karakter siswa yang Islami dan bermartabat melalui pemanfaatan gedung mushala yang termasuk salah satu dari sekian Mushala Ramah Anak yang ada di kota Lhokseumawe. Karena sesungguhnya mendidik dan membentuk masyarakat itu diawali dari mendidik dan membentuk karakter siswa.
No comments:
Post a Comment